14 September 2007

EasyWorship + VideoInput = WhatIDreamOn






Ekperimen hari Jumat, 14 September 2007 jam 00:12 WIB.
Target:
  • Menayangkan Live Video Show dengan tetap dapat memberikan teks di atas video yang ditampilkan.

Latar belakang:
  • Selama ini jika membutuhkan tayangan presentasi menggunakan video terdapat kendala berupa overlay device yang ada berupa Boser PCI VGA card --dengan 255 blue screennya-- yang sudah cukup "berumur" dengan memory 4 MB dan kompabililas driver hanya untuk Windows 98 saja, bahkan Windows 2000 pun tidak didukung, apalagi Windows XP atau Vista!

  • Dirasa butuh overlay device yang dapat memadukan keluaran teks komputer dengan input video!





Suatu kali saya ditelpon sama temen Sugeng. Dia bertanya bagaimana caranya menampilkan live video pada proyektor, namun tetap dapat memberikan teks lagu yang memang dinyanyikan pada saat itu juga. Saya berusaha untuk menjawab sebisa saya, sesuai dengan apa yang saya tahu dan apa yang pernah saya kerjakan bersama teman-teman "mumed" GKI Nupasan Yogyakarta. Yaitu selama ini kami kerja "bantingan" dan beruntung dengan VGA BOSER, yang di dalamya terdapat video input dan tv tuner, punya Pak Lukito yang dapat "NEMBUS" biru 255. Kemudian input Video yang telah dibuat Fullscreen ditindih slide PowerPoint dengan background biru sehingga biru tersebut hilang tertembus oleh video yang ada di bawahnya. Pertanyaan yang tidak dapat saya jawab adalah "VGA seperti itu beli di mana?", harus jawab apa coba selain "Nggak tahu... :-o ?!" Cari di kolektor barang antik sekalipun belum tentu dapet!! Setelah beberapa perbincangan, dia justru menyinggung soal Easy Worship. Dan dengan jujur saya menjawab "wah, kalo yang itu saya belum pernah mencoba...".Beberapa minggu berlalu dari hari itu, sampai suatu saat saya menggunakan Easy Worship pada laptop Acer karena harus menayangkan video iklan bulan keluarga. Saat itu saya bekerja dengan tab videos dan media. "Kok ada tab feeds... Buat apa ini? Video Feeds? Apa lagi itu?"

Video FeedsSetelah dicoba, ternyata inilah yang dimaksud oleh temen Sugeng kemarin (sorry namanya lupa beneran!). Setelah tab feeds diaktifkan lalu pilih Add
Add feedsTentukan sumber input. Input video biasanya dikenali di sini (bt878p+ saya dikenali sebagai Conexant Capture), begitu pula dengan camcorder menyala yang tercolok pada IEEE1394 biasanya langsung dikenali. Kemudian pilih icon untuk Feed tersebut.
Feed iconLalu pilih feed yang telah dibuat kalau mau menampilkannya secara fullscreen seperti menampilkan video biasanya.
Pilih feedAtau --ini dia yang saya maksudkan-- mau dibuat sebagai background?!
Ganti backgroundPilih Option.
Lalu Add.
Pada tab Feed, pilih feed yang sudah dibuat tadi.
Pilih feed tadi yang sudah masuk sebagai background, check Override Global Option for This Background, lalu klik Background Designer.
Atur background sesuai kebutuhanSelanjutnya...

udah pada bisa kayaknya... :P
Gampang kaaaannn.....
Selamat belajar.

Proyektor Digital

PROYEKTOR, sering juga disebut dengan LCD saja oleh teman-teman saya. Sebenarnya saya sangat tidak setuju dengan istilah ini, karena jelas-jelas istilah ini tidak merujuk pada alat yang "tepat". LCD (Liquid Crystal Display) merupakan sebuah teknologi yang umum digunakan pada proyektor digital. Teknologi selain LCD diantaranya adalah DLP (Digital Light Processing).


PROYEKTOR LCD bekerja berdasarkan prinsip pembiasan cahaya yang dihasilkan oleh panel-panel LCD. Panel ini dibuat terpisah berdasarkan warna-warna dasar, merah, hijau dan biru (R-G-B). Sehingga terdapat tiga panel LCD dalam sebuah proyektor. Warna gambar yang dikeluarkan oleh proyektor merupakan hasil pembiasan dari panel-panel LCD tersebut yang telah disatukan oleh sebuah prisma khusus. Gambar yang telah disatukan tersebut kemudian dilewatkan melalui lensa dan di"jatuh"kan pada layar sehingga dapat dilihat sebagai gambar utuh. Gambar yang dihasilkan proyektor LCD memiliki kedalaman warna yang baik karena warna yang dihasilkan olah panel LCD langsung dibiaskan lensa ke layar. Selain itu gambar pada proyektor LCD juga lebih tajam dibandingkan dengan hasil gambar proyektor DLP. Kelebihan lain dari LCD adalah penggunaan cahaya yang lebih efisien sehingga dapat memproduksi "ansi lumens" yang lebih tinggi dibandingkan proyektor dengan teknologi DLP. Sedangkan kelemahan teknologi LCD adalah besar piksel yang terlihat jelas di gambar. Ini yang menyebabkan teknologi LCd kurang cocok untuk memutar film karena akan terasa seperti melihat film dari balik mata yang terhalang "selaput katarak".


PROYEKTOR DLP memiliki cara kerja yang sangat berbeda dengan LCD. Salah satu perbedaan DLP adalah adanya chip DLP (disebut juga DMD - Digital Micro Device). Pada chip DLP ini terdapat cermin-cermin yang berukuran mikro (sepersejuta) yang terbuat dari alumunium dan berfungsi untuk mematulkan cahaya untuk memberntuk citra. Cermin-cermin ini dapat bergerak membelokkan cahaya sampai 5000 kali per detik. Perbedaan lain juga terdapat pada cara DLP memberi warna pada cahaya yang lewat lampu proyektor. Cermin mikro pada chip DLP tidak memiliki warna yang spesifik untuk memberi warna pada gamba. Sehingga diperlukan filter warna (berupa lingkaran yang berisi warna-warna dasar merah, hijau dan biru) yang berputar dengan ritme tertentu dan tersinkronisasi dengan pergerakan cermin mikro. Cahaya yang tidak dipakai pada gambar akhir akan dibelokkan keluar dari jalur bias oleh cermin mikro. Proyektor hi-end ada yang membenamkan 3 chip DLP dalam perangkatnya. Tiap chip menangani warna dasar yang berbeda. Sehingga biasanya memiliki harga yang mahal (sekitar US$10.000-an keatas). Keunggulan teknologi DLP terdapat pada ringkasnya ruang cahaya yang diperlukan. Hal ini tentu mempengaruhi ukuran "bodi" proyektor. Selain itu, kontras warna yang dihasilkan proyektor DLP sangat baik dengan kualitas warna hitam yang lebih baik. Piksel yang terlihat pada gambar yang dihasilkan oleh proyektor LCD juga dapat diminimalisir dengan baik oleh teknologi DLP. Sedangkan kelemahan DLP terdapat pada lingkaran warna yang merupakan salah satu komponen pentingnya. Pada beberapa kasus, lingkaran warna ini dapat menghasilkan "efek pelangi". Yaitu munculnya warna asing di luar 3 warna primer yang ada akibat kesalahan perputaran lingkaran warna


disadur "tanpa izin" dari INFOKOMPUTER-SEPTEMBER 2007


Links jenis proyektor digital lainnya:


  • Proyektor CRT

  • Proyektor LCoS